Hai, sedang
apa kau disana? Apakah sedang meratap dan berfikir seperti ku? Bagaimana bisa
aku pergi jika aku hanya tinggal diruangan tidak mempunyai pintu? Jangan kan
pintu, jendela bertirai pun tak ada. Tidak masalah jika ruangan ini penuh
dengan kebahagiaan, tapi kenyataannya, ruangan ini hanya penuh dengan kenangan
manis, kenangan manis di masa lalu yang jika di ingat sekarang, akan terasa
pahit juga.
Ingat kah
saat kehadiran mu itu, memanggil dari depan pintu kelas ku? Kehadiran mu untuk
melihat ku saat itu membuat mereka iri dengan ku. Lorong sekolah, dinding yang
terkelupas, pohon yang setiap hari ber-ayun karna hembusan angin pun bisa
menjadi saksi di persidangan kenangan antara kita, bahkan teman ku dan teman mu
yang melihat kelenturan tubuh mu berjalan mendekati ku dan kejelian mu
merangkai kata untuk menggoda ku, bisa menjadi hakim yang pas di pangadilan.
Gambar hasil jepretan alat canggih masa kini pun bisa menjadi bukti, sedekat
apa kita yang dulu. Gambar tentang kita yang selalu aku lihat ber-ulang
kali bisa membuat ku tersenyum senang
pada saat itu, dan sekarang, semua gambar itu lah yang membuat ku sering
menangis.
Tak pernah
ada sedih, pada waktu itu. Aku yang selalu bersemangat bercerita dengan mereka
tentang kelucuan tingkah laku mu, bahkan, mereka pun seringkali berteriak bosan
karna selalu mendengar cerita ku tentang mu. Tapi sekarang semua nya berbeda,
yang aku tunjukan ke mereka bukan lah semangat bercerita seperti dulu,
melainkan air mata sedih mengingat tentang mu. Dan semua cerita tentang
persidangan masa lalu menghiasi dinding ruangan yang hampa ini.
Semua
berbeda semenjak dia datang kembali, iya.. si perempuan jalang itu mengganggu kita,
mengapa perempuan yang layak di sebut pshyco itu mengganggu kita, kenapa perempuan menjijikan itu
kembali lagi? Belum kah kau kunci pintu hati mu? Perdebatan ku dengan perempuan
itu pun ikut terselip di antara hiasan ruang tak berpintu ini.
Masih kah
kau mengingat ku? Aku rasa kamu sudah hidup di ruangan sejuk dengan kenangan
indah yang memiliki pintu kemana saja? Kamu bisa melukiskan memori indah mu
bersama nya, mendatangi tempat yang belum pernah kita datangi, merayakan malam
minggu indah dengan nya, itu semua karna kamu mempunyai ruangan yang memiliki
pintu kemana saja? Tidak seperti aku yang terjebak diruangan kosong, hampa. Tidak
bisa pergi kemana pun, terutama pergi dari kenangan bersama mu.
Sudah ada
beberapa pria selain kamu yang ingin membantu ku keluar dari ruangan ini, aku
pun telah mencoba bersama salah seorang dari mereka, tapi tetap tidak bisa. Kenangan bersama mu terlalu pekat di ruangan ini dan pintu keluar pun sudah kau
bawa pergi pula. Pernah kau sesekali menjenguk ku disini, menanyakan kabar ku, kita juga bercanda ria, tapi semua terasa berbeda,
seperti makan sayur tanpa garam. Mungkin kau pernah rindu dengan ku, tapi tak
sedalam rindu ku padamu kemarin dan saat ini. Bisa saja kau membawa ku keluar
dari ruangan ini, ruangan hampa yang penuh dengan kenangan indah bersama mu, tapi sepertinya kau tidak mempunyai niatan begitu.
Aku hanya
berharap wanita jalang yang mengganggu hubungan kita segera mati, agar dia
tidak mengganggu hidup ku lagi. Dan disini, aku masih mengharap kan
mu...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar