Sebagian Rencana Tuhan

Kamis, 26 Februari 2015

Tiba-tiba, aku mengingat saat kau menyatakan cinta mu pada ku beberapa tahun lalu. Mengapa waktu begitu cepat? Seperti layak nya harimau menerkam mangsa saat ia lapar, sangan cepat. Aku tahu di dunia ini orang-orang datang dan pergi, seperti kupu-kupu yang sedang mencari madu kesukaannya diantara kelopak bunga yang bertebaran dikebun. Tapi kenapa, kenapa Tuhan memilih mu untuk datang ke kehidupan ku dan kemudian menyuruh mu untuk pergi? Kenapa Tuhan tidak membiarkan mu datang dan tetap disini, tetap berada disisi ku, menghibur ku disaat aku sedih, menemani ku disaat aku sepi, dan selalu ada untuk ku disaat aku senang. Setidak nya, jika pada akhirnya kamu pergi, berilah aku waktu dan kesempatan yang panjang agar aku bisa dengan mu selalu, melukiskan kenangan indah ku dengan mu yang akan menimbulkan kecemburuan yang sangat dalam pada ilalang yang bergoyang, membuat mu merasa bangga pernah memiliki aku dan tidak membuat kekecewaan  yang terbesit seperti melihat semut yang sarang nya di porak-porandakan oleh bedebah manusia

Masih terngiang dan menari-nari dipikiran ku setiap hari, perkataan mu pada pagi yang masih gelap itu dan semua teriakan bahagia teman mu yang menjadi saksi permulaan kisah cinta kita, membuat ku seperti petani yang menemukan ladang nya penuh dengan padi. Kemudian kau mengirim kan ku pesan singkat, masih teringat jelas pesan singkat berisikan janji yang tertulis oleh mu, masih kah kau mengingat janji itu? Aku rasa... janji itu sudah tidak berlaku ketika usia hubungan kita memasuki bulan kedua. Kamu yang aku rasa mulai berubah, tidak seperti isi pesan singkat dipagi yang gelap itu. Apakah benar yang mereka bilang, semangat mu yang terus mendekati ku berkobar hanya saat masa pendekatan? Dan ketika kau telah mendapat kan ku, kamu akan berubah dan bersikap menjengkelkan seperti itu?

Aku tahu, Tuhan telah merencanakan semua ini jauh sebelum aku mengenal mu, dan aku pun tahu rencana Tuhan adalah yang paling baik. Mungkin Tuhan mempunyai alasan tersendiri atas kepergian mu, Tuhan tahu aku sangat lelah di buat oleh mu  pada saat itu, Tuhan tidak ingin melihat ku selalu menjatuhkan air mata, dengan engkau pergi dan melupakan segala nya mungkin akan mengeringkan pipi ini.

Atau ini adalah sebuah teguran dari Tuhan untuk ku, agar aku bisa mengerti bagaimana caranya untuk bersyukur, menjaga, dan mempertahan kan semua yang telah di berikan oleh Nya. Mungkin selama aku memiliki mu, aku kurang bersyukur, ya, mungkin ini salah ku yang kurang memperhatikan mu, yang tidak pernah membuat mu nyaman, yang hampir tidak pernah membuat mu tertawa, ya, lagi lagi itu salah ku. Sejujurnya, aku tidak ingin di salahkan seperti ini, walaupun kesalahan ku mengalir sedikit di arus cerita cinta kita. Tidak kah kau pernah berpikir, mengapa aku seperti ini? Pernah kah kau berpikir aku seperti ini karna tingkah mu? Ah sudahlah, semua nya sudah terlambat. Waktu sangat cepat berlalu. Percuma saja mengungkit dan menyesali semua yang sudah lewat.

Seingat ku, kasih sayang mu pada waktu itu tidak sebanding dengan kesetiaan ku hingga detik ini. Percaya lah, semua ini karna ketulusan ku mencintai mu.

Dengan masih menyimpan perasaan dendam, disini aku berharap kau menyesali kepergian mu. Dan semoga sebagian  rencana Tuhan untuk ku ini akan lebih indah dari rencana Tuhan yg di berikan untuk mu.......


ruangan tak berpintu dan pintu kemana saja

Selasa, 17 Februari 2015


Hai, sedang apa kau disana? Apakah sedang meratap dan berfikir seperti ku? Bagaimana bisa aku pergi jika aku hanya tinggal diruangan tidak mempunyai pintu? Jangan kan pintu, jendela bertirai pun tak ada. Tidak masalah jika ruangan ini penuh dengan kebahagiaan, tapi kenyataannya, ruangan ini hanya penuh dengan kenangan manis, kenangan manis di masa lalu yang jika di ingat sekarang, akan terasa pahit juga.

Ingat kah saat kehadiran mu itu, memanggil dari depan pintu kelas ku? Kehadiran mu untuk melihat ku saat itu membuat mereka iri dengan ku. Lorong sekolah, dinding yang terkelupas, pohon yang setiap hari ber-ayun karna hembusan angin pun bisa menjadi saksi di persidangan kenangan antara kita, bahkan teman ku dan teman mu yang melihat kelenturan tubuh mu berjalan mendekati ku dan kejelian mu merangkai kata untuk menggoda ku, bisa menjadi hakim yang pas di pangadilan. Gambar hasil jepretan alat canggih masa kini pun bisa menjadi bukti, sedekat apa kita yang dulu. Gambar tentang kita yang selalu aku lihat ber-ulang kali  bisa membuat ku tersenyum senang pada saat itu, dan sekarang, semua gambar itu lah yang membuat ku sering menangis.

Tak pernah ada sedih, pada waktu itu. Aku yang selalu bersemangat bercerita dengan mereka tentang kelucuan tingkah laku mu, bahkan, mereka pun seringkali berteriak bosan karna selalu mendengar cerita ku tentang mu. Tapi sekarang semua nya berbeda, yang aku tunjukan ke mereka bukan lah semangat bercerita seperti dulu, melainkan air mata sedih mengingat tentang mu. Dan semua cerita tentang persidangan masa lalu menghiasi dinding ruangan yang hampa ini.

Semua berbeda semenjak dia datang kembali, iya.. si perempuan jalang itu mengganggu kita, mengapa perempuan yang layak di sebut pshyco itu mengganggu kita, kenapa perempuan menjijikan itu kembali lagi? Belum kah kau kunci pintu hati mu? Perdebatan ku dengan perempuan itu pun ikut terselip di antara hiasan ruang tak berpintu ini.

Masih kah kau mengingat ku? Aku rasa kamu sudah hidup di ruangan sejuk dengan kenangan indah yang memiliki pintu kemana saja? Kamu bisa melukiskan memori indah mu bersama nya, mendatangi tempat yang belum pernah kita datangi, merayakan malam minggu indah dengan nya, itu semua karna kamu mempunyai ruangan yang memiliki pintu kemana saja? Tidak seperti aku yang terjebak diruangan kosong, hampa. Tidak bisa pergi kemana pun, terutama pergi dari kenangan bersama mu.

Sudah ada beberapa pria selain kamu yang ingin membantu ku keluar dari ruangan ini, aku pun telah mencoba bersama salah seorang dari mereka, tapi tetap tidak bisa. Kenangan bersama mu terlalu pekat di ruangan ini dan pintu keluar pun sudah kau bawa pergi pula. Pernah kau sesekali menjenguk ku disini, menanyakan kabar ku, kita juga bercanda ria, tapi semua terasa berbeda, seperti makan sayur tanpa garam. Mungkin kau pernah rindu dengan ku, tapi tak sedalam rindu ku padamu kemarin dan saat ini. Bisa saja kau membawa ku keluar dari ruangan ini, ruangan hampa yang penuh dengan kenangan indah bersama mu, tapi sepertinya kau tidak mempunyai niatan begitu.


Aku hanya berharap wanita jalang yang mengganggu hubungan kita segera mati, agar dia tidak mengganggu hidup ku lagi. Dan disini, aku masih mengharap kan mu...............

bolanggg menempuh banjir

Selasa, 10 Februari 2015

Selamat malam, kelapa gading, yang masih di genangi air
Jadi, hujan mengguyur Jakarta sejak minggu, 8 Februari 2015. Kali ini gue mau cerita banyak tentang ‘tjaur momment’ gue. Btw gue gajadi exday!!! Gue udah latihan yeu sabtu minggu capek2 dateng ke sekolah, latihan nguras tenaga dan pikiran, gimana caranya biar bisa bagus, biar bisa diperhatiin, biar bisa lucu, biar bisa di bilang kelas gue ‘the best’ sama mereka, semua sudah tersusun rapih eh senin pagi hujan. Yaudah. Ga. Jadi. Exday. Sakit hati sih, gue udah capek eh semuanya ga kepake.
Anak-anak cowok dikelas gue pada berdoa semoga senin pagi hujan karna mereka gamau di dandanin ala cewe terus diliat sama 3 angkatan di sekolah, dan akhirnya doa mereka terkabul....cuman kelebihan jadinya  Senin pagi group line kelas gue rewel banget, pada bingung mau bawa property apa nggak, gue pun bingung bawa gitar apa nggak. Fyi, gue gabisa main gitar hehe Cuma punya doang dan mereka minjem. Karna masih jam 6 kurang, masih ada kemungkinan hujan berenti kan jadi yaudah gue bawa aja gitar nya. Pas sampe disekolah, hujan deres banget, udah gamungkin exday, kalo gue bawa juga gitar nya pasti gue pulang nya repot, takut masih hujan. Kalopun mereka nganterin pasti naik motor, ga mungkin gue mandiin ujan itu gitar, sayang bro. Yaudah jadi gitar nya gue tinggal di mobil

Sampe disekolah dikit banget yg udah dateng baru beberapa org doang, keadaan nya emg ujan deres banget, pada nanya diline boleh masuk telat gak, dan mereka jawab boleh, abi cowo pertama yg dateng di kelas, niat exday bgt doi wkwk all you guys have to know that abi is our sutradara, dia yg ngusulin semua tentang exday, tapi gajadi biii, terus juga, kegantengannya abi bertambah sejak hari sabtu:--))) if u know what already happen. Satu persatu dateng, lama-lama lumayan juga yang masuk. Ga upacara, ga ada pembinaan, kelas 12 up, guru masih dikit yg masuk, shaikkk adem bener lah. Seenggaknya bisa tidur. Eh satu jam sebelum istirahat bu tul dateng, jadi deh kita belajar sejarah sampe istirahat. Makin siang ujan makin jadi, petir nya serem banget, dan kita makin gabut karna ga ada guru satupun yg masuk hahaha padahal seneng:p banyak yg dapet kabar rumah nya yg di kodamar udah banjir, udah disuruh pulang mereka Cuma karna kita belom di pulangin ya bisa apa? Galama nyokap gue nelpon, katanya dirumah udah banjir 2 anak tangga. Bokap juga bulak-balik nelpon huft emg nyeremin hari itu.

Sekitar jam 10an anak-anak mau pada sok demo, udah nyanyi2 dengan lirik ‘pulangkan kami’ wkwkwk eh galama anak ips nih biang rusuh, semua nya gabung yg cowok, nyanyi-nyanyi ga jelas, nanti dilantai 2 nanti naik ke lantai 3, kocak banget. Pake sterofom bertuliskan “pulangkan kami #jancuk” wkwkwk mereka sok demo tp giliran ada guru satu lewat bubar, kabur, masuk kelas, nanti kalo udah ga ada pada nyanyi lagi bergerombol lagi wkwkwk akhirnya romeo panas kali kuping nya eh ada pengumuman juga, intinya “tolong yang di lantai 2 dan di lantai 3 jgn berisik, nanti kalo kondisi nya memungkinkan kita juga pulang sama-sama, harap sabar, jangan gendang-gendang mukulin meja/lemari lagi” tetep aja anaknya pada batu wkwk

Singkat cerita gue bete nunggu ga ada kepastian akhirnya kita turun, gue bingung mau balik gimana karna nyokap nelpon dirumah udah mau masuk, berarti kan dalem banget. Galama nyokap gue nelpon lagi, dia blg kalo gabisa pulang sekarang dirumah ani dulu atau ngga nginep disana, cuman kan keadaan kaya gini nginep jg ga enak-_- udah dibawah tp gabisa keluar kalo belom ada yg jemput, ribet emg gua ga bisa balik kalo terus-terus banjir gini. Galama ada nyokap sm bokap nya dini, dan nyokap nya dini blg ke satpam kita mau nebeng akhirnya dibolehin. Kita keluar dan kerumah ani, lo harus tau dari 72 – jembatan baru 1 jam tjoy wkwk akhirnya gue, dea, vivi, sieren, numpang dirumahnya ani. Ibu sri beliin kita makan :’D trs gue ditlpn lagi sm nyokap gue, katanya kalo mau balik skrg jgn tunggu nanti takut kemaleman. Yaudah abis makan akhirnya gue langsung balik, dianterin sm ani & vivi smpe tengah jalan, dan disitu banjir dalem ya kalo liat ke jalan raya, gue takut sih cuman kalo ga gue tempuh gue ga bisa balik, besok juga kan ga surut pasti, ga enak deh pokonya.

Yaudah gue lanjutin perjalanan sendiri, malu sih, cuman gue mikir lagi, ngelakuin hal-hal yg goblok aja ga malu masa di keadaan kaya gini mesti malu? Situasi nya juga emang lagi begini, malu juga ada saat nya. Jadi yaudah gue santai aja. Sampe depan moi gue liat jalanannya kering, sempet alhamdulillah sih. Terus gue ketemu hau anak ipa 2, sebenernya gue Cuma tau nama doang ga pernah ngobrol tp karna bakat sok kenal gue panggil aja wkwk “hau... mau balik kemana?” “ke priok nih” “lewat sana ya?” “iya.. lo mau balik kemana?” “ke kelapa gading” “tadi ada perahu kok, tungguin aja” “yaudah deh.. atiati yaa” “iyaa dadaa” ternyata hau dan temannya dua org gue ga kenal siapa beda arahL yaudah gue jalan sampe depan portable, sebelah balai samudra. Nah disitu udah mulai banjir lagi, gue takut dalem. Dipinggiran situ ada pak polisi dengan perahu karertnya, gue tanya aja eh ternyata boleh naik gratis tp pakpol nya mau nganter ibu2 ke rs mitra dulu, yaudah karna gue males nunggu tadinya mau jalan aja eh tp katanya masih bisa yaudah gue naik aja wkwk pas di pertigaan gue mau turun kan karna perahu nya belok ke kiri sedangkan gue mau lurus, tp kata pakpol gausah turun nanti dianterin aja kesana, yaudah gue ga turun dong akhirnya gue ikut ke mitra. Mungkin karna ada satu mba-mba yg luka nya ga boleh kena air dan dia mau ke pombensin sana, mungkin sekalian.
Gue ke mitra dulu terus balik lagi, gue mikir kalo gue langsung aja ga selama ini nih huft.... eh pas sampe pertigaan lagi ada truk, yaudah gue mau naik truk ajalah. Daripada gue di terlantarkan? Akhirnya gue naik truk, eh truk nya mogok gt trs banyak alay-alay yg bantuin dorong wkwk seru deh, terus yg jalan kalo ada mobil lewat kan ada ombak nya terus pada teriak gt wkwk seru sumpah, an expensive experience. Pas sampe ace hardware truk nya belok trs masuk kesana, pikir gue Cuma sampe situ doang ternyata Cuma istirahat. Gue banyak ngobrol sm org baru, gue ngobrol sama mba-mba yg naik perahu karet brg sm gue, gue ngobrol sama pakpol nya, terus pas gue di truk gue ngobrol sm ibu-ibu yg duduk sebelah gue. Di truk jg ada bapak-bapak yg mau ke bandara, mau ke rawamangun naik damri. Gue sih dengerin aja. Eh terus truk nya jalan lagi sampe deh di bunderan, terus gue bayar goceng, gue gabawa dompet untung duit gue masih ada 45k:’D

Gue ngeliat la piazaa aja tuh it’s like...oh god... finally im here, i’m homeee. Jalannya juga rada takut gitu sih, kan ga tau mana selokan mana lobang huft yang aman jalannya di tengah. Dari turun truk ke rumah gue jaki lagi. Untung rame. Pas lewat la piazza kan gue jalannya rada minggir di dkt trotoar, terus ada bapa2 bilang “awas neng itu got” iya gue juga tauuu gila puluhan ribu kali gue lewat sini, cuman kalo gue jalan di tengah diklaksonin mobil, ini jg gue jalannya sambil raba-raba. Eh galama bapa itu bilang lagi “awas neng disitu ada got beneran” iyaaa gue tau. Yaudah gue jalan tengah ajelah bodoamat diklaksonin juga. Pegel banget loh sumpah, terus mobil-mobil di shorum udh pada di ungsikan juga wkwk

Terus makin kesini air nya makin tinggi, gue ga rela airnya kena underwear gue, terus ada lagi mas2 dorong motor blg “jalannya sinian de” eh ga lama ada mobil lewat terus ada ombak mampus underwear gue kena dan gue teriak “ahhhh...my god” kata mas2 nya “sinian makanya ombak nya gede” “iyaaa” terus pas di lampu merah polsek ketemu kakek-kakek udah tua gt tp masih sehat “ehh baru pulang ya” “iyaa:D” “rumahnya dimana” “di sini komplek walikota” “oh yaudah hati2 ya arusnya gede” “iyaa:D” duh org Indonesia emg ramah wkwk pas gue lewat depan polsek ada bapak2 lagi “sekolah dimana de” “di 72” “tadi pagi belum banjir ya” “iya belomm” “emg banjir nya lebih parah dari hari jumat kemarin” “iyaa” “pulang nya kemana?” “ke komplek walikota” “ohh.. nanti lewat dalem aja kalo lewat sini arus nya kenceng. Saya org kuning tua.. lewat situ ada kali nya, lebih aman lewat dalem” “ohh iyaa” yaudah akhirnya gue ngikutin, pas gue mikir iya juga sih, jalanan umum, got dimana-mana, yaudah gue lewat dalem aja. Masih sepaha gue dan ga kena underwear tuh, eh pas sampe di gading raya bahhhhhh rela ga rela dah gue, pas masuk gang gue juga ya allah untung udah deket. Pulang-pulang tangan kanan gue pada kaya ganti kulit gt, soalnya tangan kiri megang payung, tangan kanan maenan air wkwkwk pas sampe rumah udah naik 4 anak tangga:’) bentar lagi masuk. Tapi skrg udh surut kok jadi 2 anak tangga doang

Sumpah ini pengalaman berharga di hidup gue, ga boleh jadi anak manja, kaloo nurutin takut sih takut cuman kalo dipaksa sampe rumah juga kanJ dan buat lo yang baca terus kasian sama gue, maaf banget, gue ga suka di kasianin. Karna gue emg bukan org yg seharusnya di kasihanin, kasihan tuh sm org yang seharusnya jgn sama gue. Terlalu bego org yg mikir ini buruk, dan bertanya kenapa gue mau aja ngelakuin kaya gini? Padahal bisa nginep dan dibolehin, malah disuruh. Ini seru brader haha bisa ngerasain sekolah kaya di kampung yg mesti lewatin sungai berjam-jam puluhan kilometer, jangan mau enak doang, dunia ga selama nya berpihak sama lo.


Don’t weakness being a girlJ if u’re weak about something like this, u’re disgusting girl.


si secangkir kopi tanpa gula dan matahari terbenam di sore senja

Rabu, 04 Februari 2015

Untuk mu,  iya kamu, kamu yang pernah ada di dalam kehidupan ku. Yaa walau itu hanya sebentar, iya, sangat sebentar, seperti layak nya kilat yang menyilaukan langit sore nan gelap, begitu sebentar, dan sangat cepat.

Apa kabar dengan mu hari ini? Masih betah dengan nya? Dengan nya pengganti diriku yang baru? Yaa aku sadar, ini semua terjadi karna kesalahan ku di masa silam. Mungkin aku tidak membuat mu nyaman seperti dia yang sekarang, mungkin aku layak nya secangkir kopi tanpa gula, pahit. Tapi percayalah, secangkir kopi tanpa gula ini bisa membuat mu terjaga semalaman. Menemani hembusan malam yang di iringi kicauan jangkrik yang memecahkan sunyi. Hey, ini semua tidak terlalu buruk. Oh iya, mungkin, yang kamu suka bukan lah aku si secangkir kopi tanpa gula yang membuat mu terjaga sampai larut. Melainkan dia, dia yang cantik nan elok, matahari terbenam di sore senja yang kamu cintai saat ini. Ya aku akui, memang pemandangan seperti itu lebih menarik daripada terjaga hingga larut, hanya mendengar suara jangkrik yang membuat bising dan mengganggu orang orang yang sedang tidur. 
Pantas saja kau memilih dia, sekarang aku sadar, kamu lebih suka berduduk santai di pinggir pantai beralaskan pasir putih, merasakan hembusan angin laut di iringi dengan suara ombak yang memecahkan karang sambil menikmati pemandangan cantik, matahari terbenam di sore senja nan jauh di sebrang sana.

Maaf, jika selama ini, selama aku menjadi kekasih mu yang hanya sebentar, tidak mengerti yang kau mau. Mungkin yang aku bisa hanya menjadi secangkir kopi tanpa gula, bukan menjadi matahari terbenam di sore senja.

Dan sekarang, kau sudah mendapatkan yang kau mau, walaupun hati ini seperti terbesit parang, tapi percaya lah, aku mempunyai hati yang layak nya terbuat dari baja, kuat. Aku pun juga berusaha memiliki sifat se istimewa malaikat, yaitu ikhlas.

Maaf jika selama aku mengisi hari-hari mu tidak di iringi dengan lukisan memori yang indah, malah aku hanya menyisakan lembaran kosong yang tidak bermakna di kenangan hidup mu, kosong, seperti hati ku yang sekarang semenjak kamu ingin pergi. Tapi, selamat, karna kamu telah mendapatkan apa yang sesungguh nya kamu inginkan.

Dan untuk nya, pengganti diriku yang sekarang. Maaf, bukannya aku marah, bukannya sekarang kita menjadi musuh, tapi, aku hanya tidak ingi berbagi cerita saat aku masih dengan nya dan kemudian membandingkan cerita mu bersama nya saat ini. Aku pikir, itu hanya akan membuat ku tidak tenang.


Dengan salam penuh rindu, dari masa lalu mu, Sarah.



inspired by: daraprayoga.com
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS