Malam indah di Bumi Sangkuriang

Kamis, 14 Juli 2016


Sudah hampir jam 11 malam, aku mulai bosan dan rasanya aku ingin pulang. Sudah banyak sekali orang yang datang untuk menikmati acara yang mungkin akan memecahkan Kota impian para remaja. Aku sengaja datang untuk melihat penampilan dari band yang aku suka. Efek Rumah Kaca dengan lagu "Sebelah Mata" yang ingin aku dengar malam ini.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Efek Rumah Kaca menaiki panggung. Aku sangat menunggu band indie itu menyanyikan lagu "sebelah mata" yang langsung di bawakan. Setiap orang menikmati alunan dari lagu tersebut. Termasuk cowo gondrong yang mencuri perhatian ku, dia bergoyang dan berayun mengikuti irama lagu. Paras nya tampan, penampilannya menarik. "Lagu favorit dengan pria tampan di sebelah mu, sendirian? Terimakasih Tuhan, ini malam yang indah" pikirku

Setelah lagu itu selesai, aku berniat beranjak pergi dari Bumi Sangkuriang yang sudah padat oleh penikmat urban gigs ini. Rasanya udara Bandung susah tidak bagus lagi untuk menghirup oksigen karena telah tercemar asap rokok.

Belum jauh aku melangkah, tiba-tiba pria itu berdiri di samping ku, rambutnya yang tadi ter-urai berantakan sekarang berubah dikuncir dengan rapi. Sangat menawan. Apalagi kumis tipisnya dan jambangnya yang mulai panjang? Akan ku tebak, suatu saat dia akan brewokan!

Dia mengenalkan diri, dengan senang hati aku menerima jabatan tangannya. Sepertinya anak yang cuek, cuek tapi menggemaskan jika boleh aku bilang.

Obrolan singkat kami terganggu karna ada keributan dari pintu masuk bagian body checking. mungkin orang itu tertangkap membawa pisau? Atau pistol? Atau mungkin bom? Atau senjata tajam yang lainnya? Sumpah, rasanya aku ingin cepat pergi dari sini jika mulai ada keributan.

Seperti bisa membaca pikiran ku, si gondrong mengajak ku keluar dari sini, melihat keadaan semakin tak karuan di bagian body check sana. Kami keluar menuju parkiran mobilnya. Holden kuno tipe premier berwarna coklat muda mengkilap terparkir didepan ku!

Namun tibatiba...

Tangannya yang gagah menarik tangan mungil ku sedikit kasar. Dia memaksa ku untuk masuk ke dalam mobilnya, sungguh aku takut, kita baru saja berkenalan 10 menit yang lalu. Dan sekarang? Apa yang ingin dia perbuat? Aku takut.....

Dia membuka pintu mobilnya untukku, lalu dia berjalan ke arah kursi pengemudi untuk duduk disana. Di nyalakan mobilnya, dibuka kaca jendelanya, lalu dia menatapku. Matanya yang tajam seperti elang menatap ku seraya aku adalah mangsa nya. Di hisap nya Marlboro putih di selipan jari telunjuk dan jari tengah nya, lalu di buang nya asap rokok itu ke luar jendela

Matanya yang tajam berubah menjadi lembut, menatap ku seakan aku adalah seorang anak perempuannya yang ia sayangi. Lalu dia berkata "dilebet tos mulai penuh. Situasina oge tos mulai rusuh. Jabaning ayeuna atos weungi, anjeun ge tos mulai kesel pan? Kedahna arurang ngobrol di tempat nu langkung jongjon, teras ngke dijajap ka bumi" lalu holden kuno yang berplat depan D itu melesat di jalanan Bandung yang dingin, di iringi oleh lagu uje "Bidadari Surga Ku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS